Seberapa Buruk Akibat LDL Teroksidasi?
Penyakit kardiovaskular (CVDs) tetap menjadi penyebab terbesar kematian di seluruh dunia. Lebih dari 17 juta orang meninggal karena CVDs pada tahun 2008. Lebih dari 3 juta kematian ini terjadi sebelum usia 60 dan bisa sebagian besar telah dicegah.
Yang mendasari proses penyakit di dalam pembuluh darah yang menghasilkan penyakit jantung koroner (serangan jantung) dan penyakit serebrovaskular (stroke) dikenal sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis bertanggung jawab untuk sebagian besar penyakit CVD. Pada tahun 2008, terjadi 17,3 juta kematian karena kardiovaskular, serangan jantung menyebabkan 7,3 juta kematian dan stroke menyebabkan 6,2 juta kematian. (WHO)
Low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol ‘jahat’ dapat menyatu dengan lemak dan zat-zat lain. Terutama untuk Small dense LDL (LDL-kecil-padat), ia memiliki ukuran partikel yang lebih kecil sehingga mudah menerobos endotel masuk ke dalam lapisan intima pembuluh darah.
Jumlah kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. LDL yang sudah teroksidasi ini akan mengalami oksidasi tahap kedua (sempurna), yaitu dimana makrofag akan mengambil LDL yang teroksidasi secara tidak terkendali (proses fagositosis) yang kemudian membentuk sel-sel yang menyerupai busa (foam cell). Sel busa – sel busa yang terbentuk menumpuk membentuk atheroma yang menonjol pada lumen/lubang pembuluh darah sehingga terjadilah aterosklerosis. (Dr. Danny Iskandar, Sp.S)
gambar 1. mekanisme terjadinya aterosklerosis
Hytolive, dengan bahan aktif Hydroxityrosol, berasal dari buah olive (zaitun) terbaik, mampu mencegah terjadinya LDL teroksidasi sehingga akan mencegah terjadinya penyakit aterosklerosis.
sumber data: Global Atlas on cardiovascular disease prevention and control
Leave a Reply